Kau !

 "Kau!"
"Aku benci denganmu, boy!"

  Kalimat itu langsung terlontar dari bibirku seketika. Entah setan apa yang merasuki diriku saat itu. Nampaknya laki-laki itu ingin mempermainkanku.
  Dari awal sejak mengenalmu, aku dapat menebak 'taktikmu'. Sudah dua kali ini kau mencoba ingin menjadikanku "tambatanmu", dan dua kali juga aku dapat mengetahui bagaimana dirimu yang ku ketahui selama ini.
  Kau bukan yang terbaik untukku, maka dari itu TUHAN telah menunjukkan jalan kepadaku untuk tidak menerima 'lamaran' darinya itu.

"Ya, mungkin dulu ia sempat meluluhkan hatiku, namun itu hanya sesaat. Mungkin perhatian yang slama ini kau berikan padaku, hanya aku anggap perhatian layaknya antara 'kakak' dan 'adik' semata, tidak lebih."
 Sudahlah, tak perlu kau berharap lebih padaku, karna tak ada sedikitpun rasa 'suka' ini untukmu.
Lagi pula, sekarang ia telah memiliki perempuan yang ia pilih untuk mengisi hatinya, dan "gadisnya" itu jauh lebih sempurna dariku.
   "Jagalah gadismu itu dengan baik, Boy! jangan pernah kau sia-siakan gadismu itu dengan sikapmu yang mudah mengungkapkan perasaan dengan tiap wanita."

"Buanglah bayanganku, buang semua cerita tentang kita dahulu. Kehidupanmu bukan bersamaku, namun bersama 'gadismu' itu."



                          "Aku tak pernah menyesal dengan hatiku yang sempat luluh karena perhatian yang kau berikan itu. Menurutku wajar saja jika aku pernah luluh dengan perlakuan yang kau berikan itu, mungkin wanita lain juga akan merasakan hal yang sama denganku jika ia mendapat perhatian dan perlakuan layaknya perempuan."

Komentar

Postingan Populer