Mengikhlaskanmu = Melupakan+Menghapus kenangan Dirimu [?]


28 November 2012

“HALLSTON KORLSTAK” tertulis di kertas. Hahaha tanganku seakan sudah fasih sekali menulis nama itu ditiap-tiap lembar kertas . 
Seikat bunga  dan  menengadahkan tangan cukup untukku mendoakanmu yang telah genap empat bulan meninggalkan orang-orang yang mencintaimu untuk selama-lamanya.

“Ini tanggal 28 yaa??”tanyaku pada seorang teman.
“Iya.” Jawabnya singkat.

Empat bulan sudah kau meninggalkan orang-orang yang menicintaimu untuk selama-lamanya.
Namun, selama empat bulan juga, jika aku boleh jujur aku belum bisa melupakan KAMU.
Kau, sesosok lelaki yang berbeda dari yang lain. Perhatianmu, perhatian yang kau berikan kepadaku nampaknya terlalu berlimpah. Kau mampu mengisi kekosongan hatiku saat itu.

Aku tak tahu sedang musim apa sekarang di dunia barumu itu. Musim kemarau kah? Semi kah? Salju kah? Dingin kah? Aku tak tahu. Aku hanya ingin bercerita padamu jika di duniaku, tepatnya dunia yang pernah kau huni juga, kini sedang mengalami musim hujan. Beberapa minggu lalu disaat aku sedang mengalami kepedihan yang teramat dalam , malam hari aku keluar menuju teras rumah untuk menenangkan pikiran dengan melihat ribuan bintang diatas sana. Namun, hanya sekitar sepuluh saja aku dapat menikmati ratusan bintang saat malam itu. Mendung nampaknya sedang menggangguku yang sedang ingin bercerita dengan bintang-bintang. Namun anehnya, saat ribuan bintang lainnya menghilang dan justru sembunyi dibalik mendung, ada satu bintang yang masih bersinar . Ya, satu bintang. Dan aku yakin jika itu bintang bukan pesawat yang sedang terbang di malam hari yang melintas dilangit kotaku. Aku yakin sekali jika benda bersinar itu adalah bintang. Aku hanya teringat dengan doaku saat awal aku merasakehilangan dirimu. “Walaupun kini kau sudah tiada dan berada di dunia yang berbeda denganku, aku berharap,. Kau akan selalu muncul dalam setiap malam-malamku sebagai bintang yang paling bersinar diantara ribuan bintang lainnya."

Kau mampu merubah warna hidupku dari HITAM PUTIH menjadi berwarna-warni. Kau nampak seperti pesulap-pesulap profesional. Kau mampu menyulap kehidupanku hanya dengan membutuhkan waktu yang singkat. Kau mempunyai trik tersendiri untuk memikat perhatian seorang perempuan sepertiku ini. Ada kekuatan Magis dalam dirimu sehingga mampu membuat hatiku yang beku menjadi cair.
Kau tahu? Kau seperti nikotin , kau membuatku seperti pecandu. Ini berbeda, aku bukanlah pecandu narkoba yang ada diluar sana, namun aku menjadi pecandu karna perhatian yang kau berikan paadaku begitu nikmat. 

JARAK

Jarak seakan menjadi musuh terbesar dalam sejarah perkenalan antara aku dan Kamu saat itu. Selama aku mengenal sosoknya,aku belum pernah bertatap muka secara langsung dengannya. Kita saling tersambung hanya lewat pesan singkat setiap harinya. Ini sangat menyiksa sekali buatku dan buatmu. Apa BUATMU??? Entahlah. Namun yang pasti Kau sempat menginginkan kehadiranku untuk berada disampingmu.
Andaikan nisanmu berada di kotaku dan bukan berada di kotamu (Malang). Ya Tuhan, mengapa aku terlahir di kotaku (Rembang) sedangkan kamu di kota (Malang) ? Kenapa aku dan Kamu harus berbeda nama kota? Kenapa harus ada ribuan kilometer yang harus ku tempuh agar aku dapat bertatap muka secara langsung denganmu? Ingin rasanya memperpendek jarak dari kotaku untuk menuju ke kotamu hanya hitungan centimeter. Apa?? Centimeter kataku? Hahaha,.. Tolol sekali khayalanku tersebut. Itu semua tak akan mungkin terjadi.

Kini,. Tak ada lagi kamu yang slalu memenuhi kotak inbox di mobileku. Tak ada lagi kamu yang slalu ‘KEPO’ dengan setiap aktifitas yang sedang aku kerjakan. Tak ada lagi kamu yang selalu mengirim pesan singkat kepadaku hanya untuk sekedar menyanyikan sebuah lagu dengan menulis lirik lagu tersebut. Kini tak ada lagi kamu dan aku yang slalu membayangkan pertemuan nyata antara KITA.
Aku masih ingat betul. Kau pernah membayangkan menjemput aku lalu mengajak aku mengelilingi kota MALANG. Ku kira kau tak akan membayangkan pertemuan nyata denganku. Namun, nampaknya kau lebih gila dariku. Nampaknya kau juga seseorang yang suka berimajinasi tentang suatu hal sama seperti denganku.


                                                                  ***


Sekilas percakapan antara KITA (Aku + Kamu) 

Hallston : Adek ke Malang dong :(
Me         : Haha :D nggak ada acara ke Malang kak. Lagian, aku juga gak punya saudara di Malang.
Hallston : Ntar sama kaka aja J:)
                 Adekk,. Ikut jalan-jalan gak?
Me         : Jalan-jalan kemana kak?
Hallston : Muter-muter aja. Ikut gak? :)
Me         :Kapan?
Hallston : Sekarang lahh
                 Kaka jemput ya? :D
Me         : Oke. Aku tunggu kak :D
Hallston : Iya. :)
                 Dandan dulu, biar cantik
Me         : Wkwkwk. Oke kak
                 Udah sampe mana kak? :D
Hallston :Bentar lagi nyampe ko :)
Me         : Oke ;)
Hallston : Ni udah nyampe depan rumahnya adek
                 Tok tok tok,. Dek Camel
Me         : Ahaha :D
                 Monggo, silahkan masuk :)
Hallston : Permisi yaa :)
                 Ibunya mana dek?
Me         : Ibuku lagi tidur kak
Hallston : Trus, adek mau jalan-jalan gak izin dulu gitu? Ntar kalau kaka dimarahin gimana?
Me         : Tadi udah bilang kok kak :)
Hallston : Ya udah deh, ayuk :)
Me         :Oke ;)
               Kita mau kemana aja kak?
Hallston : Adek pengennya kemana?? :)
Me         : Aku terserah kakak aja deh :)
Hallston : Beli es krim mau gak??
Me         :Boleh boleh. Beliin yaa kak ;)
Hallston : Weee :D
                Iya iya cantikk :)
Me         : Oke. Habis beli es krim mau kemana lagi?
Hallston : Dimakan dulu es krimnya :D
  Betapa gilanya Aku dan Kamu saat itu. 

                                                              ***

Mungkin orang-orang disekitarku telah bosan mendengar ocehan-ocehanku tentang KAMU,boy. Lalu, harus kemana lagi aku mengungkapkan rasa kehilangan drimu itu??? Orang-orang itu, mereka slalu bilang : “Sudahlah din, ikhlaskan saja dia. Lupakan dia. Bahkan kalau bisa hapus semua yang berhubungan dengan ‘dia’ dan tentang kenangan kau bersama dia. “

“Apa Katamu??!” Kau bilang : “Hapus semua yang berhubungan dengan dia , dan kenangan yang kau bersama dia?”
Dengan mudahnya kau bilang ‘Lupakan’? ‘HAPUS’?
TIDAK!! Aku tidak akan pernah melupakan ataupun menghapus  segala sesuatu yang berhubungan tentangnya. Ingat itu!
Tak mudah aku merangkai cerita dengan dia. Butuh perkenalan yang indah untuk membentuk suatu kenangan bersamanya. Dan itu membutuhkan waktu. Lalu, dengan mudahnya kau menyuruhku untuk melupakan bahkan menghapus itu semua? Hmmm,.. Nampaknya saranmu itu tak akan pernah aku pakai hanya untuk mengikhlaskan kepergiannya. Aku punya cara sendiri untuk dapat mengikhlaskan kepergiannya tanpa harus melupakan ataupun menghapus segala sesuatu yang berhubungan dengan laki-laki itu.



With Love

 Camelia

Komentar

Postingan Populer